Kehamilan merupakan suatu karunia yang di berikan Tuhan kepada sepasang manusia, yang mana akan menjadi pelengkap dari kebahagiaan pasangan suami istri. Dan sebagian besar wanita yang ingin cepat hamil atau mempunyai keturunan maka setelah bercinta akan mengangkat kedua kakinya ke atas untuk menghindari cairan sperma yang disemprotkan suami ke dalam vagina keluar lagi. Cara ini dilakukan dengan tujuan agar sperma akan langsung menuju saluran telur dan segera terjadi pembuahan, sehingga akan memperbesar kemungkinan untuk hamil. Padahal sebenarnya selama kualitas sel telur, sperma dan juga organ reproduksi pasangan suami istri tersebut baik dan istri juga dalam masa subur, maka cairan sperma yang keluar lagi dari vagina setelah bercinta tidak akan menjadi penghalang terjadinya kehamilan.
Secara alamiah ketika berhubungan intim, maka air mani (semen) yang disemprotkan suami saat ejakulasi ke dalam vagina wanita maka akan didepositkan ke forniks posterior vagina. Nah, apabila cairan sperma tersebut didepositkan saat wanita sedang dalam masa subur, maka sebagian besar sperma tersebut akan berkontak dengan cairan serviks (leher rahim). Nah, pada saat itu sperma yang memiliki kualitas baik yakni dimana sperma memiliki bentuk yang bagus, berjumlah cukup dan pergerakannya bagus maka secara otomatis akan di filter untuk masuk menuju ke arah saluran telur. Akan tetapi sebaliknya apabila sperma yang memiliki kualitas jelek seperti kebalikan sperma tadi maka kemungkinan besar hanya akan tertinggal di liang vagina.
Nah, kemudian dengan bantuan kontraksi dari otot-otot vagina maupun gaya gravitasi, sperma yang berkualitas jelek yang tertinggal di liang vagina maka secara otomatis akan keluar. Kalaupun melakukan pengangkatan kedua kaki untuk menghindari sperma tumpah kembali maka akan sia-sia saja. Begitu juga sebaliknya jika suami memiliki kualitas sperma yang bagus yakni seperti jumlah sperma yang cukup, gerak sperma yang gesit, serta bentuk sperma yang normal maka dengan tindakan mengangkat kedua kaki ke atas untuk menghindari sperma keluar kembali dari vagina setelah berhubungan intim tetap tidak akan menghalangi sperma tersebut untuk berenang menuju saluran telur dan bertemu dengan sel telur.
Untuk mendapatkan kualitas sperma yang baik maka dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti contohnya masalah ejakulasi, adanya pemakaian obat-obatan, kebiasaan merokok, alkoholik, adanya gangguan imunologik, adanya kelainan letak testis, varicolele atau kelainan pembuluh darah testis, adanya infeksi saluran reproduksi, dan juga dipengaruhi kelainan hormon.
Sedangkan pada wanita langkah pertama untuk mendapatkan keturunan atau cepat hamil adalah jika dimana kondisi saluran tuba pada organ kewanitaan yakni merupakan saluran yang menyalurkan hasil pembuahan sel telur dan sperma menuju rahim harus dalam keadaan sehat dan baik. Kemudian faktor selanjutnya adalah dimana ovarium wanita harus memproduksi sel telur. Masalah lainnya yang mengganggu sulitnya mendapatkan keturunan yakni adanya kista dan adanya masalah pada indung telur dimana menjadi penyebab terjadinya ketidakseimbangan hormon kewanitaan. Tentu saja apabila hal teraebut dibiarkan dengan berlarut-larut tanpa penanganan, maka sudah pasti beragam masalah ini akan berpengaruh pada ketidaksuburan.