Ejakulasi dini (ED) merupakan gangguan seksual yang umum dialami pria. Kondisi ini sesungguhnya bukan suatu penyakit dan dapat diatasi tanpa obat-obatan.
Rata-rata waktu normal dari mulainya penetrasi hingga ejakulasi adalah 5,5 menit, dengan rentang rata-rata 5-7 menit. Seseorang dianggap mengalami ejakulasi dini (ED) apabila ejakulasi terjadi <2 menit. Namun, prinsipnya ED adalah ketidakmampuan mengontrol ejakulasi secara seksual maupun emosional. Durasi ini tidak bersifat saklek, artinya tergantung dari Anda dan pasangan. Ada pria yang ejakulasi dalam waktu 1 menit tetap 'senang' saja karena pasangannya terpuaskan, sedangkan ada pria yang ejakulasi dalam 10 menit yang merasa mengalami ejakulasi dini karena tidak mampu memuaskan pasangannya.
Penyebab ejakulasi dini (ED) dapat dibagi menjadi dua, yaitu penyebab ED primer dan sekunder.
- Pada sebab yang primer, ED terjadi sejak pertama kali aktif secara seksual. Dengan kata lain, dari waktu pertama kali berhubungan seksual selalu mengalami ED. Penyebabnya seringkali bersifat psikologis, termasuk trauma seksual yang pernah dialami.
- Pada yang sekunder, ED terjadi setelah sebelumnya memiliki riwayat ejakulasi yang normal. Penyebabnya bersifat psikologis dan fisik. Penyebab fisik misalnya penyakit diabetes, darah tinggi, konsumsi alkohol berlebihdan dan merokok.
Secara fisik, ejakulasi dikendalikan oleh zat kimia dalam otak, yaitu serotonin. Apabila kadar serotonin Anda terganggu atau tidak bekerja dengan baik, dapat terjadi ejakulasi dini. Alasan lainnya adalah penis yang terlalu sensitif atau terdapat aktivitas refleks abnormal pada sistem ejakulasi Anda.
Kondisi medis lain juga dapat memicu ED, seperti disfungsi ereksi (DE), kelenjar tiroid yang terlalu aktif, gangguan terkait prostat, dan diabetes.
Sedangkan penyebab psikologis, dapat bervariasi antarindividu. Ini bisa dipicu oleh masalah dalam hubungan suami istri/dengan pasangan seksual, kecemasan, depresi dan stres. Hal ini juga dapat berhubungan dengan kebiasaan seperti alkoholik, menggunakan narkoba. Ejakulasi dini juga dapat terjadi akibat reaksi emosional dan frustasi personal karena ED yang dialami.
Obat-obatan yang biasanya digunakan untuk mengatasi ED adalah obat-obat golongan SSRI (Selective Serotonin Reuptake Inhibitors). Namun, penggunaan obat-obat ini sangat ketat dan harus dengan resep dokter. Obat-obat ini diberikan apabila cara-cara alami sudah tidak berhasil.
Banyak pakar merekemendasikan hal-hal berikut sebagai solusi untuk ejakulasi dini:
- Metode stop-start. Penis distimulasi hingga akan ejakulasi kemudian berhenti. Setelah kembali ke kondisi semula, ulangi lagi beberapa kali bila perlu. Prinsipnya jangan sampai terjadi ejakulasi.
- Metode squeeze, merupakan teknik di mana pria menstimulasi penis sampai merasa akan ejakulasi, kemudian segera berhenti dan tekan kepala penis hingga hasrat dan sensasi seksual menghilang.
Selain cara di atas, ada beberapa tips yang dapat dilakukan untuk mengatasi ED:
- Komunikasikan dengan pasangan yang Anda alami dan juga untuk mengetahui apa yang pasangan harapkan. Ini merupakan kondisi medis dan bukan salah siapapun. Bila dihadapi bersama-sama akan lebih baik dan akan meningkatkan rasa percaya diri Anda.
- Lakukan latihan Kegel untuk menguatkan otot-otot rongga panggul yang mengitari kelamin. Dengan menguatkan otot-otot ini, ED dapat dihindari.
- Tenang dan sabarlah.
- Tidur yang cukup. Kurang tidur dapat menurunkan kadar serotonin otak sehingga tubuh Anda ejakulasi lebih cepat.
- Hindari kebiasaan yang merugikan kesehatan seperti minum alkohol, narkoba
Apabila cara-cara di atas belum berhasil, Anda dapat berkonsultasi dengan dokter spesialis urologi atau andrologi.